Oleh :
M. Alvian Firdaus
Merupakan salah satu kewajiban kaum muslimin untuk mencari, mengajar, dan
menjaga ilmu karena kita manusia kaum muslimin khusunya, tetapi apa yang
terjadi dengan tradisi keilmuan kita belakangan ini ?.
Keilmuan kita dahulu.
Kaum muslimin, sejarah mencatat
dengan tinta emasnya betapa kita dulu adalah kaum yang sangat berjaya. Dari
agama islamlah banyak sekali ilmuan, ulama, dan cendekiawan dilahirkan, bukan
hanya itu negara-negara islam dulu juga merupakan mercusuar negara-negara yang
lainnya, baghdad misalnya sebelum terjadi invasi dari kaum mongol negara yang
memiliki julukan negri 1001 malam ini memiliki sebuah universitas besar dan
bergengsi kala itu yang juga melahirkan banyak sekali sarjana-sarjana islam
yang sangat berjasa untuk menerangi dunia ini dengan ilmu.
Para ilmuan muslim juga telah
meletakkan dasar-dasar beberapa ilmu yang sekali lagi sangat berjasa dalam
tradisi keilmuan dunia. Kedokteran, fisika, matematika ilmu penerbangan, dll.
tetapi itu dulu coba kita tengok tradisi keilmuan kita, masihkah seperti dulu
?.
Keilmuan kita sekarang
Keilmuan kaum muslimin sekarang
terjadi kemerosotan yang sangat signifikan. Negara-negara islam dulu yang
menerangi negara lain dengan ilmunya sekarang seolah tak berarti lagi karena
setelah terjadinya perang salib negara-negara barat yang dulu masih gelap
karena keterbelakangan ilmu mereka kini seolah sudah berubah meggantikan negara
islam yang dulu sebagai mercusuar keilmuan dunia.
Setelah terjadinya perang salib
terjadi transfer ilmu yang sangat signifikan yang juga sangat menentukan nasib
dunia barat kala itu. Perubahan yang sangat besar sedikit demi sedikit mulai
terjadi mereka mulai menggembangkan ilmu yang mereka dapatkan dari
negara-negara islam. Tetapi mari kita tengok sekarang apa yang telah mereka
lakukan pada kaum muslimin dengan ilmu yang mereka dapat. Mereka menghancurkan,
menuduh dengan terorisme dan radikalisme pada islam, mereka sangatlah tidak
menghormati guru yang dulu membimbing dan juga mengajarkan mereka, guru yang
telah menuntun mereka dari gelapnya dunia menuju kepada cahaya.
Mungkin dalam benak kita, kita
berfikir seharusnya kita biarkan saja mereka terpuruk dalam kegelapan kalau
tahunya sekarang seperti ini. Tapi ini mugkin juga bertentangan dengan visi dan
juga misi islam sendiri menjadi agama yang “Rahmatan
lil alamiin”. Agama yang merahmati bukan pelit, dan juga mengekang. Tetapi
apa yang sekali lagi terjadi dengan negara barat ? “murid yang durhaka”
terhadap gurunya yakni islam. Tuduhan kejam mereka terhadap islam yang
mengatakan bahwa agama adalah musuh ilmu, syari’at islam adalah musuh kebebasan
berpikir, islam adalah agama yang radikal.
Mereka juga mengatakan bahwa
terorisme yang marak terjadi di dunia ini adalah hasil didikan Al-Qur’an dan
sunnah nabi. Tuduhan yang lainnya adalah jika masyarakat melihat ada orang
menggenakan clana cingkrang, berjenggot lebat, dan ada tanda hitam di keningnya
akibat banyaknya bersujud pada rabb mereka, bahwa mereka semua itu adalah “TERORIS”. Ujar salah satu petinggi di
negeri ini.
Sungguh tuduhan yang sangat keji terhadap agama islam, Mereka hendak memadamkan cahaya (agama)
Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan
cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya (QS:61:8). Sungguh tak
ada rasa terima kasih sedikitpun dari mereka pada agama ini.
Tunggu dulu. Mari kita tengok lagi
tuduhan mereka terhadap islam yang mengatakan bahwa agama keras. Tetapi barat
sendiri yang sangat kejam ketika mulainya perang salib dan mereka memasuki
al-quds nyawa 70.000 manusia di al quds dihabisi dalam jangka waktu beberapa
hari, sedangkan ketika umat islam memenangkannya tak ada satu tetes darah pun
tumpah ketika memasuki kota suci tersebut., Itu dulu. Sekarang lebih hebat lagi
berapa banyak negara-negara islam yang mereka hancurkan, orang-orang tak
bersalah yang mereka bantai, mulai dari Afghanistan, palestina, suriah, mesir,
libya, dan masih banyak lagi. Sungguh kaum terlaknat.
Ilmu yang dulu mereka dapatkan
sekarang mereka kembangkan dan mereka gunakan sebagai fasilitas untuk
menghancurkan islam. Sungguh kejam.
Muhasabah dan Bangkitlah !
Apa
yang terjadi sekarang ini mungkin karena kesalahan kita yang mungkin kurang
memperhatikan dunia keilmuan dan pendidikan, sekarang mari bersama-sama kita
beristighfar memohon ampun dan mulai kita benahi apa yang terjadi dalam diri
dunia pendidikan dan keilmuan kita karena “fondasi
sebuah peradaban adalah pendidikan dan ilmu”, tanpa itu semua sebuah peradaban
tak akan mungkin bisa terwujud. Apalagi tugas kita sekarang adalah menjadikan
peradaban islam yang mulia kita bangkitkan. Dan musuh-musuh Allah tak akan diam
saja dengan semua itu. “MARI KITA
BANGKITKAN TRADISI KEILMUAN ISLAM”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar